Growth Hacking: Strategi Mengembangkan Startup

  • Post author:
  • Post category:Trend
  • Reading time:13 mins read
dealpos-growth-hacking

Pernahkah kamu mendengar kata Startup?

Mungkin kita sering kali mendengar kata-kata startup, namun kita belum mengetahui pengertian dari startup itu sendiri. Tujuh tahun kebelakang sampai saat ini banyak sekali startup yang bermunculan apalagi di kota metropolitan seperti di Jakarta.

Startup adalah perusahaan rintisan atau perusahaan baru yang didesain untuk tumbuh lebih cepat.

Startup = Growth.

Baca juga: Alasan Startup PHK Massal, Bakar Uang Selesai?

Setiap founder startup pasti menginginkan perusahaan yang didirikannya tumbuh dengan cepat dan menghasilkan keuntungan. Pertumbuhan atau growth sudah pasti menjadi acuan para founder perusahaan rintisan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah mengadopsi strategi growth hacking.

Pengertian Growth Hacking

Istilah growth hacking saat ini menjadi cukup populer di kalangan para founder bisnis startup.

Strategi Growth Hacking berfokus pada pertumbuhan atau growth pada perusahaan. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mengakuisisi pengguna atau pelanggan sebanyak mungkin dengan dana yang minim. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka digunakanlah strategi growth hacking yang merupakan kombinasi dari marketing, data dan teknologi.

Growth Hacking adalah metode marketing yang biasa digunakan oleh perusahaan startup untuk bereksperimen, menganalisis dan kreatif dalam menjual produk atau jasa.

Seberapa Penting Growth Hacking Untuk Startup?

Dalam hal ini tentunya Growth Hacking sangatlah penting karena didesain dengan konsep pertumbuhan yang cepat dengan dana dan sumber manusia yang terbatas. Strategi Growth Hacking sangat memungkinkan startup untuk tumbuh lebih cepat. Tidak sekedar dari segi jumlah pelanggan, brand juga menjadi lebih kuat dan kompetitif.

Growth Hacking Funnel

Dalam Growth Hacking ada enam tahapan funnel yang harus dilakukan oleh startup agar bisa tumbuh lebih cepat, yaitu Awareness, Acquisition, Activation, Retention, Referral dan Revenue (AAARRR). Berikut adalah penjelasan masing-masing tahapan dalam Growth Hacking Funnel.

1. Awareness

Awareness atau Brand Awareness adalah sebuah istilah yang bisa disebut juga dengan kesadaran merek. Ini merupakan tahapan awal dalam Growth Hacking Funnel yang bertujuan untuk mempromosikan brand.

Selain itu, brand awareness juga merupakan kemampuan konsumen ataupun calon konsumen untuk mengenali suatu brand dari produk atau jasa. Pentingnya memiliki brand awareness bagi suatu startup agar lebih mudah di ingat atau dikenal oleh pelanggan.

Contohnya adalah Aqua. Aqua merupakan salah satu dengan brand awareness yang sangat bagus. Saat ini Aqua menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air minum yang sehat dan bersih meskipun saat ini sudah banyak pesaing air minum kemasan lain.

2. Acquisition

Acquisition merupakan saat pertama kali pebisnis dan calon konsumen melakukan kontak. Bisa melalui media sosial atau produk yang dijual. Tahap ini sangat penting karena kamu bisa mengetahui apakah calon konsumen akan tertarik lebih jauh atau tidak.

Maka dari itu, agar tahap ini berjalan dengan optimal, kamu harus bisa menjangkau banyak calon pelanggan dengan cara memperluas brand awareness. Bagaimana caranya? Kamu bisa menggunakan promosi diberbagai platform, sebaiknya kamu promosi di tempat yang memang ramai dengan target pasar kamu.

Contoh: startup kamu target marketnya adalah milenial atau gen z. Berarti, agar tahap acquisition ini optimal, maka kamu bisa mempromosikannya di sosial media Instagram atau TikTok yang mayoritas penggunanya itu milenial dan gen z.

3. Activation

Tahap ketiga yaitu activation, dimana orang-orang sudah memulai menggunakan produk kamu. Mendapatkan followers merupakan bagian dari acquisition, sementara mengubah followers menjadi pelanggan adalah bagian dari activation.

Pada tahap ini tentunya pelanggan akan melihat value dari produk atau layanan kamu untuk menentukan mereka apakah akan menggunakan produk kamu secara terus-menerus atau tidak.

Sebagai contoh startup kamu yang target marketnya milenial dan gen z, sudah melakukan promosi di media sosial, lalu mereka tertarik dengan produk kamu dan membelinya. Disaat itulah mereka akan mulai berpikir apakah produk kamu akan digunakan secara terus-menerus olehnya. Jika produk kamu memiliki kualitas yang sangat baik dan terjangkau, otomatis mereka akan menggunakannya secara terus-menerus. Namun jika produk kamu mempunya kualitas yang rendah, maka mereka akan dipastikan tidak akan menggunakan produk kamu lagi.

4. Retention

Setelah kamu berhasil mendapatkan pelanggan ditahap activation, saatnya kamu menjadikan mereka sebagai pelanggan tetap ditahap retention ini. Maka dari itu kamu harus mencoba meyakinkan bahwa produk kamu memilki value dan kualitas yang baik agar pelanggan kamu mau menggunakan produk kamu secara terus-menerus.

Kamu bisa juga memberikan promosi seperti diskon tambahan atau bonus barang pembelian selanjutnya dan jangan lupa buat pelanggan kamu merasa special seperti kamu mengirim kartu ucapan terima kasih setelah membeli produk kamu.

5. Referral

Referral merupakan tahap dimana konsumen tetap kamu mempromosikan produk atau layanan kamu ke orang lain. Biasanya melalui strategi Word Of Mouth atau promosi dari mulut ke mulut. Strategi ini sangat baik dan mampu membantu bisnis kamu ke pertumbuhan lebih cepat.

Untuk mendorong konsumen tetap kamu melakukan promosi ke orang lain, kamu bisa berikan mereka bonus setiap berhasil mengajak orang lain. Misalnya diskon khusus, cashback, uang tunai dan lain-lain.

6. Revenue

Tahap akhir dari Growth Hacking adalah revenue atau pendapatan. Jika lima tahapan sebelumnya berjalan dengan lancar maka kamu akan mulai mendapatkan pendapatan dari hasil penjualan produk atau layanan kamu dan pendapatan tersebut bisa kamu kembangkan lebih jauh lagi.

Setiap langkah pada Growth Hacking Funnel harus dianalisa dan diuji, hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan menggunakan kembali strategi dan cara-cara yang memiliki hasil terbaik.

A/B testing merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan dalam Growth Hacking Funnel.

Strategi Growth Hacking

Untuk meningkatkan jumlah pelanggan atau pengguna, kamu bisa menggunakan tiga jenis strategi ini karena growth hacking funnel bertumpu pada strategi ini, meliputi:

1. Content Marketing

Dengan cara membuat konten yang menarik untuk memperkenalkan brand atau produk yang kamu miliki maka kamu akan mendapatkan traffic (pegunjung) yang banyak karena melihat konten kamu yang menarik.

Buatlah konten yang sedang tren, entah itu tentang berita industri atau fenomena populer lainnya. Gunakan tren macam itu untuk membuat kampanye yang relevan.

Strategi ini tidak membutuhkan biaya yang besar, hanya saja butuh konsistensi dalam implementasinya.

2. Product Marketing

Dalam product marketing, kamu perlu membuat dan mengemas produk kamu terlihat lebih menarik. Contoh dalam penerapan product marketing ini, kamu bisa menggunakan program afiliasi atau referral untuk membantu konversi lead lebih cepat.

Program afiliasi atau referral adalah tahap dimana konsumen tetap kamu mempromosikan produk atau layanan kamu ke orang lain atau temannya, jangan lupa untuk mendorong konsumen tetap kamu melakukan promosi ke orang lain, kamu bisa berikan mereka bonus setiap berhasil mengajak orang lain.

Sebab, rekomendasi dari teman, keluarga, atau kerabat dekat bisa lebih bisa dipercaya dibandingkan iklan-iklan yang ada di media massa atau media sosial.

3. Iklan

Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan traffic dan eksposur yang tinggi adalah dengan cara beriklan. Melalui strategi iklan ini, brand awareness juga akan meningkat.

Efektivitas dalam menerapkan strategi growth hacking ini sangat bergantung juga pada growth hacker yang bekerja di belakangnya. Karena itulah, disamping membutuhkan strategi yang bagus, kamu juga butuh tim yang solid agar bisa diandalkan untuk membantu mengembangkan startup mu lebih cepat.

DealPOS

DealPOS adalah Software/Aplikasi kasir yang dirancang khusus untuk toko Retail yang berkategori FashionMinimarketElectronic, Fresh Food dan Toko Bangunan.

Dengan DealPOS, kamu dapat mengelola inventory toko online dan offline secara realtime dalam satu platform. Kamu juga bisa berjualan secara omnichannel (offline dan online), karena DealPOS terintegrasi dengan Marketplace (Shopee, Tokopedia, Tiktok Shop) dan Webstore Instant (Woocommerce).


This Post Has 2 Comments

Leave a Reply